Minggu, 24 Oktober 2010

Pembelajaran alat musik pianika di SD

Bagi para guru kelas ataupun guru SBK di SD, selama ini penulis amati dalam mengajarkan alat musik pianika di kelas tidak mempertimbangkan unsur proses belajar di dalamnya, yang menjadi tujuan utamanya adalah hasil belajar semata, sehingga perkembangan anak di abaikan. Kebanyakan para guru mengesampingkan penjarian pada permainan siswa, nafas, frasing, dan baca keybord (karena tutsnya ditulis nadanya).

Seperti yang penulis amati, anak baru mengenal pianika anak sudah diberi tugas lagu "Ibukita Kartini" padahal kalau dilihat dari faktor nada, lagu ini memiliki 9 nada yang berbeda yaitu B, c , d, e, f, g, a, b, c1. dilihat dari ritme not lagu ini mempunyai not 4 ketuk, 2 ketuk, 1 ketuk, 1 1/2 ketuk (satu setengah) dan 1/2 (setengah) ketuk.

Tentu lagu ini susah bagi anak yang baru mengenal alat musik pianika. Akhirnya guru mencari cara yang tidak mendidik dengan mengesampingkan proses pengajaran pianika yang benar.

Dalam tulisan ini penilis mencoba memberikan alternatif solusi kepada para pengajar SBK khususnya yang mengaja musik (pianika) untuk mempertimbangkan proses belajar siswa.

Dalam pertemuan pertama tentu saja anak dikenalka dengan baca keyboard artinya anak diminta untuk membedakan tuts satu dengan yang lain. Walau warna dan bentuknya hampir sama, tuts pianika memiliki 12 nama nada yang berbeda, tentunya guru harus dapat menjelaskan ke siswa.Kemudian dikenalkan melalui visual dan audio nada c1 (c tengah bila pada piano) pada pianika letaknya pada tuts putih ke 5. Kemudian nada d1 dan e1. Setelah anak mengenal nada secara visual dan audio anak dikenalkan dengan lagu latihan 1. Lagu ini hanya terdiri dari 3 nada, 4 birama, dan hanya 2 ritme yaitu not satu ketuk dan 2 ketuk.

Jumat, 22 Oktober 2010

10 Pianis Terbaik Dunia

Sejak piano ditemukan 500 tahun lalu, hingga sekarang sudah banyak sekali pianist-pianist handal yang bisa memainkan tuts-tuts piano dengan nada dan Irama yang Khas, Dan dari semua daftar pianist yang dapat dihimpun, Ternyata terselip 10 nama yang dinobatkan sebagai 10 pianist terbaik sepanjang masa oleh para ahli musik dunia,


Berikut adalah daftar 10 pianist terbaik sepanjang masa

10. Alfred Cortot.

Terkenal karena rekaman menakjubkan dan variasi dari orang-orang seperti Chopin, Brahms, Liszt, dan banyak lainnya komposer terkenal. Ia juga menambahkan variasi sendiri dan berputar untuk yang paling umum komposisi, mengubahnya menjadi sesuatu yang unik dan istimewa.

9. Arturo Benedetti Michelangeli
Pianis yang lebih baru, Michelangeli mengasah bakatnya untuk kesempurnaan, menghasilkan rekaman yang nyaris sempurna bahkan ketika belum diedit. Dia terkenal untuk membatalkan konser secara acak dan untuk fokus pada detail kecil dari musik, sering melupakan gambaran besar.

8. Walter Wilhelm Gieseking
Gieseking adalah unik karena ia diduga pernah berlatih piano. Sebaliknya, ia akan duduk berjam-jam dalam diam, memutar lagu dalam pikirannya. Kebanyakan otodidak, pianis kemudian akan melakukan potongan tanpa cacat.

7.Franz Liszt
seseorang asal Hungaria ini memulai karirnya di usia yang cukup muda, meskipun sedikit informasi yang tersedia selama periode hidupnya. Diketahui bahwa tidak hanya dia seorang pianis yang sangat baik, ia juga bisa memainkan beberapa alat musik lain, termasuk cello.

6. Wolfgang Amadeus Mozart

Salah satu anak yang paling terkenal genius, Mozart memainkan piano pada umur tiga dan lima, ia sudah mulai menulis lagu-lagu yang ditulis oleh ayah setia. Dia melanjutkan untuk memberikan konser dari usia yang sangat muda.

5. Fredric Chopin.
Chopin adalah salah satu dari komponis pertama piano muda siswa bermain. Ia juga seorang anak ajaib, sering dibandingkan dengan Mozart. Mendalami dunia musik dari usia muda, dia sudah bermain dan mencoba menulis pada usia enam tahun.

4. Vladimir Horowitz


Mungkin salah satu pianis yang paling terkenal dari abad ke-20, Horowitz belajar di bawah Felix Blumenfeld dan Sergei Tarnowsky. Ia terkenal karena kemampuannya untuk bermain secara kreatif potongan-potongan yang kuat dan bukan sekadar menggedor jauhnya di kunci.

3. Ludwig Van Beethoven
seseorang yang berasal dari Jerman muda ini komposer dan pianis terkenal karena bakat pada piano dan fakta bahwa ia terus bermain baik dan menenangkan setelah kehilangan pendengaran pada usia 26.

2. Josef Hoffman

Ajaib muda ini mulai tampil konser piano di usia enam tahun dan pada usia 12, ia adalah yang pertama tercatat musisi, bekerja sama dengan Thomas Edison untuk membuat rekaman musik pertama.

1. Sergei Rachmaninoff
Dikenal memiliki tangan terbesar dari semua pianis yang paling terkenal, Rachmaninoff span mampu hingga 14 catatan pada satu waktu dan dia memanfaatkan kemampuan ini dalam komposisi, Rhapsody pada Tema Paganini, 8 Prelude, dan lain-lain.

Rabu, 20 Oktober 2010

Ansambel Musik Sekolah

Menurut Bastomi (1992: 47), yang dimaksud dengan ansambel musik adalah bermain musik yang dilakukan secara bersama-sama atau berkelompok dengan menggunakan alat-alat musik sederhana. Berdasarkan keterangan di atas, maka bentuk ansambel musik sekolah sebagai model pembelajaran yang dimaksud dalam makalah ini adalah bermain musik yang dilakukan secara bersama-sama atau berkelompok, yang dilaksanakan di sekolah, dengan menggunakan vokal dan alat-alat musik yang terdiri dari seperangkat band, sejumlah pianika dan rekorder, serta alat-alat perkusi lainnya. Penulis sengaja memberi batasan mengenai pengertian ansambel musik sekolah tersebut, guna menghindari terjadinya penafsiran dan asosiasi istilah yang berbeda pada pembahasan penulisan ini.

Sudah ada beberapa SD yang mempunyai alat musik lengkap seperti band (gitar listrik, gitar bas, keyboard, drumset) beserta sound systemnya, sejumlah rekorder, pianika, alat-alat perkusi, dan sarana pendukungnya (studio/ruang musik dan pentas/panggung) tetapi belum dimanfaatkan oleh guru untuk mengembangkan model pembelajaran yang diharapkan. Dengan ansambel musik sekolah, semua jenis lagu apapun seperti lagu daerah, nasional, anak-anak, bahkan lagu-lagu pop remaja pun bisa dimainkan oleh siswa satu kelas. Hal itu dikarenakan sifat aransemen ansambel musik sekolah yang sederhana, menyesuaikan dengan tingkat kemampuan musikalitas setiap siswa dan kondisi tersedianya sarana alat musik yang tersedia di sekolah.

Manfaat Bermain Musik Ansambel

Bermain musik sebaiknya dimulai sejak usia dini. Bermain musik sejak usia dini adalah cara yang mudah dan menyenangkan untuk mengembangkan kecerdasan anak dan remaja. Selain itu, bermain musik sejak usia dini juga akan membentuk perilaku dan sikap anak-anak maupun remaja menjadi lebih baik dan teratur. Sebagaimana disampaikan oleh Gordon (2008: 11) dalam Early Childhood dikatakan bahwa semakin dini kita menstimulasi anak terutama dengan pelajaran informal musik (mendengarkan kaset misalnya, dan lain-lain), semakin dapat meningkatkan kemampuan musiknya di masa yang akan datang.

Melalui musik, kecerdasan anak dan remaja akan berkembang dengan baik. Perkembangan itu antara lain terjadi pada daya konsentrasi dalam belajar di sekolah, di rumah maupun bersama teman-temannya. Selain itu, kemampuan mereka dalam mencerna, memecahkan, dan menyelesaikan persoalan akan meningkat, sehingga hal itu dapat mereka lakukan dengan cepat dan tepat. Dengan bermain musik, sikap dan perilaku anak serta remaja juga berkembang dengan baik. Rasa percaya diri anak atau remaja akan tumbuh sehingga mereka mampu mengaktualisasikan diri dalam situasi dan kondisi yang ada di sekitarnya.

Dengan bermain ansambel musik di sekolah, manfaat yang dapat diperoleh adalah mengajarkan siswa untuk berlatih bekerja sama (cooperatif learning), karena ansambel musik bukan permainan individu. Dalam permainan sebuah ansambel yang terdiri dari beberapa pemain, tentu mengajarkan anak-anak berada dalam sebuah team work. Mereka akan merasa bertanggung jawab pada setiap tugas yang dipercayakan kepadanya dan mengerjakan dengan tekun, cermat, bersemangat dan berkualitas. Para siswa akan mempunyai kepekaan, kepedulian terhadap apa yang terjadi di sekitarnya. Mereka juga akan berempati pada kesusahan, kesedihan, dan penderitaan orang lain. Hal tersebut berkaitan dengan apa yang disampaikan oleh Lie (2005: 28) bahwa kerja sama merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup. Tanpa kerja sama, tidak akan ada keluarga, organisasi, ataupun sekolah. Dengan demikian, tanpa adanya kerja sama di antara siswa, maka permainan ansambel musik yang baik di sekolah tidak akan terwujud.

Dengan kebiasaan dalam bermain ansambel musik, siswa akan mempunyai sikap disiplin yang tinggi. Kebiasaan meletakkan dan mengembalikan alat-alat musik setelah bermain, juga akan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari di rumahnya. Demikian juga sikap sportif dalam mengakui kesalahan dan mau menerima pendapat orang lain, akan didapatkan juga dengan bermain musik secara kelompok.

Jenis Musik Ansambel
1. Ansambel Sejenis:
Dalam permainannya hanya menggunakan alat musik sejenis, misalnya pianika saja
atau rekorder saja.

2. Ansambel Campuran
Dalam permainanya menggunakan lebih dari satu jenis alat musik.
Contoh: Ansambel dengan alat musik rekorder, dan pianika


Band ( gitar, bass, drum, keyboard, dan vokal)