MENINGKATKAN KETRAMPILAN
BERMAIN ANSAMBEL MENGGUNAKAN FILE MIDI SISWA KELAS VIC
SD-1 YAYASAN PUPUK KALTIM BONTANG
Oleh :
Drawan Kabul Priyono, S.Pd.
SD-1 YAYASAN PUPUK KALTIM BONTANG
ABSTRAK
Keberhasilan proses belajar mengajar diketahui dari tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang diajarkan. Apabila ≥ 80% dari siswa telah menguasai materi pelajaran, maka dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran telah berhasil. Berkaitan dengan proses pembelajaran itu sendiri peneliti melihat kenyataan, bahwa banyak siswa di Sekolah Dasar yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran ansambel, karena masih langkanya guru SD yang menggunakan media dalam mengajarkan materi ini. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan model pembelajaran dengan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Untuk itu peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Meningkatkan Keterampilan Bermain Ansambel Menggunakan Media file MIDI Siswa Kelas VIC SD-1 Yayasan Pupuk Kaltim Bontang” . Tujuan penelitian ini secara umum adalah menciptakan pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan khususnya Seni Musik yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan, untuk meningkatkan minat belajar aktif dan pada akhirnya meningkatkan prestasi belajar siswa.
Metode penelitian tindakan kelas ini ditempuh dalam 2 siklus. Setiap siklus terdapat 4 tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi tindakan. Tindakan peneliti dalam setiap siklus dilakukan dengan cara memberikan materi ansambel dengan media file MIDI. Pada sikus terakhir peneliti memberikan perlakuan berbeda yaitu file MIDI dibagikan kepada siswa dan bisa dibawa pulang. Selanjutnya pada setiap akhir siklus guru melakukan tes berupa pementasan kelas untuk melihat kemampuan bermain ansambel siswa.
Hasil penelitian ini adalah nilai pementasan bermain ansambel siswa mengalami kenaikan yang sangat nyata ditunjukkan nilai pada siklus II (siklus terakhir) nilai terendah 80, tertinggi 93, rata-rata kelas 87,81, prosentase ketuntasan belajar 100%. Hal ini menunjukkan bahwa file MIDI dapat dijadikan sebagai media pembelajaran bermain ansambel.
Adapun saran yang dapat dikemukakan peneliti sebagai berikut: (1) Guru hendaknya dapat menyajikan media file MIDI yang menarik. (2) Siswa hendaknya memberikan respon yang positif terhadap usaha guru yang telah membuat media file MIDI. (3) Peneliti yang lain yang ingin melakukan penelitian sejenis hendaknya disesuaikan penerapannya, terutama mengenai alokasi waktu dan fasilitas pendukung di sekolah masing-masing. (4) Sekolah hendaknya menyediakan sarana pendukung pengajaran seni musik, misalnya buku-buku pendukung, alat musik, serta alat audio yang cukup. (5) Para penyusun dan penerbit buku pelajaran SBK hendaknya menyertakan audio di dalamnya, berupa file MIDI pada materi praktek musik.
Kata Kunci : Hasil Belajar, Media file MIDI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan laporan penelitian tindakan kelas dengan judul Meningkatkan Keterampilan Bermain Ansambel Menggunakan media File MIDI Siswa Kelas VIC SD-1 Yayasan Pupuk Kaltim Bontang dengan baik.
Kegiatan penelitian ini juga dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran dan diharapkan melalui Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) proses dan hasil belajar dan hasil belajar siswa meningkat.
Peneliti menyadari bahwa keberhasilan penelitian ini karena dorongan dan dukungan dari banyak pihak, maka pada kesempatan ini peneliti dengan tulus menyampaikan terimakasih kepada:
1. Kepala Sekolah SD-1 Yayasan Pupuk Kaltim sebagai kepala sekolah, pembina sekaligus pembimbing yang telah banyak membantu penelitian ini hingga selesai.
2. Rekan-rekan guru SD-1 Yayasan Pupuk Kaltim Bontang yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian.
3. Keluarga sebagai sumber inspirasi dan semangat peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.
4. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas ini.
Peneliti menyadari bahwa laporan Penelitian Tindakan Kelas ini masih jauh dari sempurna untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai upaya perbaikan dan penyempurnaan, akan peneliti terima dengan setulus hati.
Peneliti,
Drawan Kabul Priyono, S.Pd.
NPK 9400164
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bermain ansambel di sekolah selama ini masih belum maksimal dan optimal, baik dari hasil akhir maupun prosesnya. Kecenderungan guru selama ini masih menggunakan metode yang tradisional yang belum inovatif dan kreatif. Keberhasilan pengajaran ansambel sangat ditentukan oleh metode dan media pengajaran ansambel itu sendiri. Yaitu proses bagaimana guru mampu memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan dihayati siswa.
Bermain ansambel merupakan materi pembelajaran yang memiliki kesulitan yang tinggi bagi siswa kelas VI SD-1 Yayasan Pupuk Kaltim Bontang tahun ajaran 2010-2011. Kesulitan itu terjadi karena alat musik yang dimainkan tidak sejenis melainkan bermacam jenisnya. Disamping itu melodi lagu yang dimainkan bukan hanya satu melodi, melainkan bermacam-macam melodi. Suara 1, suara 2, dan suara 3 adalah macam-macam melodi lagu yang dimainkan dalam satu kelompok ansambel, meskipun lagu yang dimainkan sama.
Bermain ansambel merupakan permainan musik secara berkelompok yang terdiri dari bermacam alat musik dan gerakan melodi yang bermacam-macam pula. Keterampilan ini akan memperoleh hasil yang baik dengan banyak latihan, bimbingan guru dan metode dan media mengajar yang tepat dari guru karena sifatnya yang bukan teori tetapi praktek langsung. Oleh karena itu peranan guru sangat menentukan. Guru harus memiliki keterampilan musik yang baik, disamping itu juga dapat membimbing dan mengajarkan siswanya.
Selama ini kegiatan pembelajaran ansambel campuran berlangsung kurang maksimal karena ada kecenderungan siswa malas belajar ansambel dengan berbagai alasan, antara lain dapat diamati dari beberapa hal berikut: 1.siswa malas mengerjakan tugas-tugas yang dibebankan kepada siswa; 2. siswa kurang memperhatikan; 3. siswa tidak dapat berlatih di rumah karena tidak ada yang memandu permainan musik mereka. Rendahnya minat belajar ansambel pada siswa membawa dampak lanjutan yaitu ketuntasan belajar minimal siswa menjadi rendah.
Hambatan lain adalah mayoritas guru kelas di Sekolah Dasar belum mempunyai kompetensi yang memadai pada pelajaran Seni Budaya dan Ketrampilan seperti yang dituntut dalam kurikulum KTSP. Guru tidak boleh menyerah dengan kemampuan yang ada sekarang. Belajar, belajar dan terus belajar adalah tugas guru disamping mengajar, karena dunia pendidikan terus berkembang. Sehingga guru perlu belajar menggunakan metode dan media yang sesuai agar kesenjangan tersebut dapat teratasi.
Berdasarkan paparan di atas, tampaknya pengajaran ansambel di Sekolah Dasar pada umumnya, termasuk di SD-1 Yayasan Pupuk Kaltim Bontang tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan. Artinya pengajaran ansambel berjalan apa adanya, tidak adanya bimbingan intensif dan pelatihan yang cukup bagi guru. Bahkan pengajarannya masih berorientasi pada aspek pengetahuan tentang teori dan apresiasi musik. Kemampuan guru dalam mengajarkan ansambel tidak dibarengi dengan pemilihan metode mengajar, media pembelajaran, dan strategi belajar mengajar yang tepat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Akibatnya siswa tidak bergairah dalam mengikuti proses pengajaran sehinggga prestasi bermain ansambelnya pun tidak maksimal. Hal ini didasari karena guru yang kurang kreatif dan tidak mempunyai bekal yang cukup untuk melatih siswa bermain ansambel dengan efektif.
Hal-hal diatas terjadi di SD-1 Yayasan Pupuk Kaltim Bontang. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil penilaian pementasan bermain ansambel di kelas VIC SD-1 Yayasan Pupuk Kaltim, bahwa hanya 12 siswa ( 48%) yang mendapat nilai cukup atau lebih yang mencapai KKM ≥ 75 dari prosentase ketuntasan yang ditetapkan minimal 80%, maka proses pembelajaran dapat dikatan gagal.
Disamping itu, dari pengamatan penulis suasana kelas yang juga kurang menyenangkan, antara lain ditandai dengan siswa malas berlatih, tidak mengerjakan tugas di rumah, dan pada setiap pertemuan banyak siswa yang tidak membawa alat musik, dengan alasan tidak suka dengan pelajaran musik.
Menyadari akan permasalahan yang muncul sebagaimana diuraikan di atas, melalui penelitian ini, peneliti tertarik untuk meneliti pelaksanaan proses pengajaran Seni Budaya dan Ketrampilan di SD-1 Yayasan Pupuk Kaltim Bontang, apakah telah berlangsung sebagaimana yang diharapkan, terutama dalam meningkatkan keterampilan bermain ansambel siswa. Sesuai dengan keinginan itu, penelitian ini diberi judul “MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ANSAMBEL MENGGUNAKAN MEDIA FILE MIDI SISWA KELAS VIC SD-1 YAYASAN PUPUK KALTIM BONTANG”
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang di atas dapat diidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut:
1. Banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam pengajaran ansambel, hal ini disebabkan oleh rendahnya keterampilan siswa bermain ansambel.
2. Kurang tepatnya metode pembelajaran yang digunakan guru dalam menyampaikan pembelajaran bermain ansambel.
3. Kurang tepatnya media mengajar yang diterapkan guru pada pokok bahasan bermain ansambel.
C. Pembatasan Masalah
Agar hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini lebih mendalam dan permasalahan yang dikaji tidak menyimpang dari tujuan penelitian maka peneliti membatasi ruang lingkup penelitian sebagau berikut:
1. Berkaitan dengan variabel terkait yang dikaji dalam penelitian ini adalah materi bermain ansambel. Bahan analisis adalah proses kegiatan berlatih bermain ansambel siswa.
2. Untuk meningkatkan keterampilan bermain ansambel ini, penilis ingin menggunakan medi file MIDI sebagai bahan yang didengar, ditiru dan pengiring permainan ansambel siswa. Media file MIDI yang dipakai adalah format solfware Encore yaitu salah satu solfware musik yang dikenal sangat bekwalitas saat ini.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa dalam pembelajaran bermain ansambel sesudah menggunakan media file MIDI?
2. Bagaimanakah proses pembelajaran bermain ansambel menggunakan media file MIDI?
3. Apakah file MIDI dapat meningkatkan keterampilan bermain ansambel?
4. Metode belajar apakah yang sesuai dalam pembelajaran ansambel menggunakan file MIDI?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan utama penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan bermain ansambel dengan media file MIDI pada siswa kelas VIC SD-1 Yayasan Pupupk Kaltim Bontang. Sehubungan dengan subjek penelitian yang perlu mendapat tindakan penelitian, yaitu guru dan siswa maka tujuan penelitian tersebut adalah sebagai berikut.
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan keterampilan bermain ansambel siswa kelas VIC SD-1 Yayasan Pupuk Kaltim Bontang.
2. Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan keterampilan bermain ansambel kelas VIC SD-1 Yayasan Pupuk Kaltim Bontang menggunakan media file MIDI.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang didapatkan dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat teoritis
a. Sebagai masukan bagi pengelola pendidikan untuk menerapkan media file MIDI dalam pembelajaran bermain ansambel sebagai alternatif pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.
b. Sebagai dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut, dengan menerapkan penggunaan media file MIDI pada materi pokok yang lain pada pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan khususnya seni musik.
2. Manfaat praktis:
a. Meningkatkan keterampilan bermain ansambel dengan menggunakan media file MIDI.
b. Memberikan alternatif penggunaan media file MIDI bagi guru dalam mengajarkan materi bermain ansambel.
c. Memberikan masukan bagi sekolah tentang meningkatnya keterampilan bermain ansambel siswa melalui penggunaan media file MIDI.
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
1. Keterampilan Bermain Ansambel
a. Arti ansambel
Ansambel adalah (1) kelompok musik dalam satuan kecil. Permainan bersama dalam satuan kecil alat musik. Ansambel (2) Kesatuan; kebersamaan; satuan musik yang bermain bersama-sama dengan tidak mempedulikan jumlah sedikit maupun jumlah banyak pemain (Banoe, 2003: 133)
Kata ansambel berasal dari bahasa Perancis. Ansambel berarti suatu rombongan musik atau sandiwara. Sedangkan pengertian ansambel menurut kamus musik (M.Suharto:1992 ), ansambel adalah kelompok kegiatan musik dengan jenis kegiatan seperti yang tercantum dalam sebutannya, misalnya ansambel gitar, ansambel rekorder, ansambel tiup, dan ansambel sekolah. Biasanya tampil sebagai hasil kerja sama peserta, di bawah pimpinan seorang pelatih. Dari asal kata tersebut di atas maka dengan jelas dapat diketahui bahwa suatu rombongan menunjukkan sejumlah personal/anggota/banyak orang, yang menjelaskan bahwa kerja sama itu lebih dari satu orang yang mempunyai ikatan tertentu.
..................................................................................................dst.
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN
A. Setting Penelitian
Penelitian yang peneliti lakukan kali ini adalah penelitian tindakan berbasis kelas (PTK) yang dimaksudkan untuk memecahkan masalah pengajaran Seni Budaya dan Ketrampilan (Seni Musik), khususnya pembelajaran ansambel di kelas VIC SD-1 Yayasan Pupuk Kaltim Bontang. Sebagaimana diuraikan di depan, masalah yang dihadapi adalah kesulitan siswa dalam bermain ansambel dan kesulitan guru untuk menerapkan media pada pembelajaran seni musik yang mampu meningkatkan ketrampilan bermain ansambel siswa secara efektif.
Penelitian berbasis kelas ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah, menetapkan masalah, menyusun rencana tindakan, melaksanakan tindakan, melakukan pengamatan, dan melakukan refleksi. Dengan demikian, penelitian pengamatan ini bersifat kolaboratif, karena melibatkan guru, siswa, dan peneliti. Keterlibatan guru dalam penelitian tindakan tersebut dapat memperluas perannya. Guru tidak hanya menerima dan melakukan tugas profesinya, tetapi juga aktif dalam proses peningkatan kualitas diri dengan melakukan instropeksi atas Proses Belajar Mengajar (PBM) yang telah dilakukan.
................................................dst.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi Kondisi Awal
Sebagai gambaran kondisi awal siswa, penulis menggunakan hasil kondisi awal sebelum dilakukan siklus I diperoleh data sebagai berikut: 0 siswa mendapat rentang nilai 81 - 90 (0%), 12 siswa mendapat rentang nilai 71 – 80 (48%), 13 siswa mendapat nilai antara 61 – 70 (52%). Dari data tersebut bahwa hanya 12 siswa (48%) yang mendapat nilai cukup atau lebih yang mencapai KKM ≥ 75 dari prosentase ketuntasan yang ditetapkan minimal 80%. Nilai terendah 65, tertinggi 80 rata-rata kelas adalah 72,96. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh guru yang kurang kreatif dalam memberikan materi ansambel. Guru dalam mengajar dan membimbing siswa apa adanya tanpa berupaya mencari umpan balik tentang kekurangan dan kelebihan siswa dalam bermain ansambel. Akhirnya hasil belajar ketrampilan bermain ansambel menjadi rendah.
............................dst.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Dari hasil proses pembelajaran ansambel melalui media file MIDI siswa kelas VIC SD-1 Yayasan Pupuk Kaltim Bontang yang dilakukan oleh peneliti pada semester I tahun ajaran 2010/2011 dapat disimpulkan sebai berikut:
Penerapan media file MIDI pada pembelajaran ansambel sebagai Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat meningkatkan ketrampilan bermain ansambel siswa kelas VIC SD-1 Yayasan Pupuk Kaltim Bontang. Penggunaan media pembelajaran file MIDI dapat meningkatkan prestasi dan hasil belajar pada Kompetensi Dasar bermain ansambel dengan hasil nilai terendah 80 tertinggi 93, rata-rata 87,81. Prosentase yang tuntas KKM 75 sebesar 100% dari target 80%. Interaksi antara guru dan murid berlangsung sangat intensif, ini terbukti dari keberanian siswa untuk menanyakan kesulitan siswa yang dihadapi dalam berlatih bermain ansambel. Guru juga memberikan bimbingan secara maksimal karena mendalami setiap permasalahan yang dihadapi siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad,Ashar.2006. Media Pembelajaran. Jakarta: Balai Pustaka.
Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Jogjakarta: PT Kanisius.
Bastomi, Suwaji. (1992). Wawasan Seni. Semarang: IKIP Semarang Pers.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
1993. Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta: Balai Pustaka.
Gordon, Ann Miles & Kathryn Williams Browne (2008). Beginnings and Beyond: Foundations in Early Childhood Education. (online). (http://books.google.com/books?id), diakses 20 Agustus 2010
Gordon, Edwin. E (2008). Gordon Institute for Music Learning (GIML). (online). (http://www.giml.org, diakses 25 Agustus 2010.
Lie, Anita (2005). Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperatif Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Soeharto, M. 1992. Kamus Musik. Jakarta : PT Gramedia.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, cetakan kesebelas (Bandung : Alfabeta, 2010).
Tama Indra Brilian Blog. Teknik Pengumpulan dan Dalidasi Data Kualitatif
(online). (http://dinarpratama.wordpress.com/, diakses 28 Agustus 2010).
Tambojang, Japi. 1992. Ensiklopedi Musik. Jakarta: PT Cipta Adi Pustaka.
-------.2010. MIDI. (online) http://id.wikipedia.org/, diakses 20 Agustus 2010.
-------.2010. Kamus Komputer . (online) (http://www.total.or.id/, diakses 20 Agustus 2010
selamat siang pak,apakah saya boleh meminta soft file tentang PTK ini?saya sedang menyelesaikan skripsi berkaitan dengan pembelajaran ansambel menggunakan media file midi,dan saya sangat membutuhkan itu untuk bahan referensi.
BalasHapusmohon bantuannya pak.
terima kasih.
ini alamat email saya kreez_hs@yahoo.com