Minggu, 04 Desember 2011

Pembelajaran Alat Musik Rekorder (Seruling) di SD

Tulisan ini berisi pengalaman penulis, yang telah berhasil dalam pembelajaran alat musik rekorder di kelas. Tulisan ini dapat digunakan untuk bahan guru-guru SD (Sekolah Dasar) bila menemui kendala dalam mengajarkan materi bermain rekorder.
Rekorder adalah alat musik yang sederhana, yang memungkinkan dapat dimainkan oleh siswa-siswa Sekolah Dasar dari kelas IV s/d kelas VI. Karena kesederhanaanya memungkinkan juga untuk dimainkan secara ansambel (berkelompok). Berikut ini adalah langkah-langkahnya:
PERTEMUAN PERTAMA
Pada pertemuan pertama guru menjelaskan:
1. Bagian-bagian (Organologi) alat musik rekorder
2. Posisi tiupan (moutpeace) di mulut peniup
3. Posisi bermain rekorder yang baik
4. Tiupan bermain rekorder yang benar
5. Penjarian pada rekorder
BERMAIN ALAT MUSIK REKORDER
Latihan pertama dimulai dengan
1. Memainkan notasi yang sedikit,
2. jangkauan nadanya tidak lebih dari 4 nada
3. Nada yang dimainkan dari nada g1 – c2
Pada permainan alat musik ini diawali dengan kegfiatan menulis lagu di papan tulis. Murid menyalin lagu latihan 1 di buku catatan siswa, dengan kegiatan ini siswa melatih ketelitian dan kerapian tulisan di buku catatan. Guru selalu memonitor catatan siswa, dari segi kerapiandan ketelitiannya. Jangan sampai ada siswa yang tidak menulis lagu, karena catatanlagu ini penting untuk latihan siswa di rumah.
Sebelum guru memimpin permainan siswa, hendaknya guru dan siswa bersama-sama menyanyikan lagu latihan 1 ini dengan notnya. Dengan cara menyanyikan, siswa diharapkan sudah mengenal melodi lagu, ritme lagu dan jangkauan nada lagu.
Kegiatan selanjutnya guru memberikan contoh memainkan lagu latihan 1. Siswa hendaknya memperhatikan permainan guru, karena permainan siswa untuk pertama kalinya biasanya melengking. Selanjutnya guru menuntun siswa memainkan lagu latihan 1 hanya dengan penjarian tanpa ditiup. Setelah lancar barulah dengan meniup rekorder. Hambatan pertama pada tiupan siswa yang cenderung hu bukannya tu. Perlu diingat tiupan pada rekorder yang benar adalah dengan seolah-olah mengucapkan kata “tu” ketika meniup nada pada rekorder.
Guru memonitor permainan per-5 siswa. Dalam kegiatan ini monitoring ke siswa diarahkan untuk memonitor penjarian yang tidak rapat, tiupan siswa yang melengking, tiupan yang harus “tu”, dan posisi bermain siswa yang belum benar.

PERTEMUAN KEDUA
Guru mengulangi permainan lagu latihan 1 pada pertemuan pertama. Guru mengecek permainan siswa per-5 siswa. Bila ada permainan siswa yang kurang benar guru harus membenarkannya, karena akan berakibat pada permainan di lagu selanjutnya. Bila kesalahan siswa diabaikan, nantinya akan susah dibetulkan. Pada lagu ini diperkirakan memakan waktu 15-20 menit.
Pada pelajaran selanjutnya guru menuliskan lagu latihan 2 di papantulis. Murid menyalin di buku catatan siswa, Siswa melatih ketelitian dan kerapian tulisan di buku catatan. Guru selalu memonitor catatan siswa, dari segi kerapiandan ketelitiannya. Jangan sampai ada siswa yang tidak menulis lagu, karena catatanlagu ini penting untuk latihan siswa di rumah. Lagu pada latihan 2 jumlah nadanya masih 4 nada. Tetapi variasi tingkat kesulitannya diatas lagu latihan 1.
Sebelum guru memimpin permainan siswa, hendaknya guru dan siswa bersama-sama menyanyikan lagu latihan 2 ini dengan notnya. Dengan cara menyanyikan, siswa diharapkan sudah mengenal melodi lagu, ritme lagu dan jangkauan nada lagu.

PERTEMUAN KETIGA dan SELANJUTNYA
Untuk pertemuan pertemuan selanjutnya, sebaiknya guru menggunakan langkah-langkah ini dalam pembelajaran rekorder di kelas. Pada pertemuan selanjutnya nada-nada dapat ditambah dengan memilihkan lagu yang sesuai. Alat musik rekorder jangkauan nadanya adalah c1 – a2, diluar nada ini (diatas a2- karena dibawah c1 tidak bisa dibunyikan) hasil suaranya tidak bisa dinikmati. Untuk selalu diingat belatih musik proses yang benar selalu diutamakan daripada sekedar hasil yang baik.
Selamat berkarya…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar